Pages

Minggu, 13 Juni 2010

Sebaik-baik Teman Anda adalah Buku

Sebuah kegiatan yang membuat Anda nyaman adalah membaca buku dan mengembangkan daya piker Anda dengan meraih ilmu pengetahuan di dalamnya.

Al-Jahizh, seorang penulis Arab beberapa abad yang lalu menasihati seseorang untuk menghapuskan kecemasan dengan membaca buku, dia berkata,
“Buku adalah teman yang tidak suka memujimu dan tidak menyeretmu kepada kejahatan. Ia adalah sahabat yang tidak membuatmu bosan, dan ia adalah tetangga yang tidak mengancam keselamatanmu. Ia adalah sahabat yang tidak berniat untuk memeras kebaikan darimu dengan rayuan, dan ia tidak akan menipumu dengan kepalsuan dan dusta.

Ketika kamu membuka halaman-halaman buku, perasaanmu mendapat stimulus dan daya intelektualmu pun menjadi tajam. Dengan membaca biografi orang lain, Anda bisa meraih apresiasi orang-orang pada umunya sambil mempelajari cara berpikir para raja. Dapat dikatakan di sini, bahwa apa yang kamu pelajari dari lembaran-lembaran buku selama satu bulan terkadang tidak bisa kamu raih disbanding dengan belajar dari mulut orang-orang selama satu abad. Semua itu menguntungkan tanpa perlu kehilangan harta dan tidak perlu berdiri di depan seorang guru yang menunggu untuk mendapatkan bayarannya atau belajar dari seseorang yang lebih rendah akhlaknya darimu.

Buku selalu setia baik siang maupun malam, ketika kamu sedang dalam perjalanan atau sedang berada di rumah. Buku tidak akan merasakan kantuk atau lelah sampai larut malam ketika Anda belajar bersamanya. Ia adalah guru yang selalu siap kapan saja Anda butuhkan ia adalah guru yang jika kamu menolak memberikan sesuatu kepadanya, ia justru tidak menolak memberikan sesuatu kepadamu. Jika kamu meninggalkannya, kesetiaannya tidak akan berkurang. Dan ketika semua orang berbalik menyerangmu, memperlihatkan permusuhan kepadamu, ia tetap berada di pihakmu. Selama kamu berhubungan dengan buku, ia menghindarkanmu dari persahabatan dengan orang malas yang malas. Ia menjagamu agar tidak duduk di muka pintu sambil menonton orang-orang yang sedang lalu lalang. Ia menyelamatkanmu dari pergaulan orang-orang yang rendah akhlaknya, jelek ucapannya, dan terkutuk dengan sikap ketidakpeduliannya. Kalaupun buku memiliki manfaat, walau hanya satu-satunya, maka ia hadir untuk menjagamu dan keterlenaan, serta supaya tidak terhanyut dalam mimpi bodoh di siang hari. Dalam hal ini, sudah barang tentu buku akan dianggap sebagai teman sejati yang telah memberikanmu banyak kebaikan.”
Selengkapnya...