Pages

Senin, 05 April 2010

Selalu Ada Maksud Baik di Balik Setiap Tingkah Laku

Hidup adalah perjuangan, dan tiada henti-hentinya berjuang baik itu saat membuka mata sampai memejamkan mata kembali. Begitu pula dengan hubungan yang tidak jauh dari perjuangan kita dalam mempertahankannya, baik dengan cara sembunyi-sembunyi atau secara terang-terangan tetap saja hubungan itu tidak akan pernah hilang, sekali itu telah terjalin terus akan terjalin sampai akhir hayat menjelang. (R,2010)

Kebanyakan kita berhenti berhubungan dengan seorang teman baik setelah bersitegang dengannya. Kita cenderung terhanyut pada perilaku negatifnya dan menjadikan itu tolak ukur kita menilainya. Kita enggan berupaya memandang hal itu sebagai satu insiden dan mencoba memahami maksud di balik semua itu. Dengan memahami seseorang bukanlah tingkah lakunya, memisahkan tindakan dan nilainya, Anda akan terhindar dari banyak kekecewaan.
Sebagai contoh, jika Anda tanya seorang pencuri kenapa ia mencuri. Dia mungkin menjawab pencurian itu dilakukan untuk menafkahi keluarganya. Focus pada niat pencuri tersebut membantu Anda melihat sedikit kebaikan.
Mungkin Anda akan menemukan persamaannya dengan Anda. Akan tetapi, persepsi Anda tentang perbuatannya mendasari penilaian dan kritik Anda. Jadi, penting untuk memisahkan perilaku dan niat seseorang ketika berhubungan dengannya. Jika tidak, Anda akan terperangkap dalam generalisasi. Ingatlah ini hanya satu perbuatan, tidak adil jika kita anggap mewakili gambaran utuh dari orang tersebut. Lebih baik lagi, kita berusaha menyadari bahwa dari setiap perbuatan, tentu ada maksud positif di balik itu. Aristoteles mengatakan, “Setiap pengetahuan dan pencarian, sebagaimana setiap tindakan dan usaha, bertujuan pada suatu kebaikan.” (I.E, 2009)

0 komentar: