Pages

Rabu, 07 April 2010

Tubuh dan Pikiran Saling Mempengaruhi


Wajah dan gerakan tubu kita mencerminkan pemikiran kita. Begitu juga sebaliknya. Mari kita coba: ingat satu hal yang Anda benci. Bayangkan itu ada dekat Anda. Selama Anda mengingatnya perhatikan ekspresi wajah dan gerakan tubuh Anda. Sekarang lakukan sebaliknya, ingat sesuatu yang Anda sukai seolah-olah ada di dekat Anda. Lagi-lagi perhatikan bahasa tubuh Anda.

Sekarang coba ini: lemaskan dan jatuhkan pundak Anda, rendahkan kepala, terik napas dan katakan, "Saya merasa luar biasa!" Saya yakin Anda tak merasa luar biasa. Sekarang coba lagi. Berdiri tegak, pundak lurus, tegakkan kepala, tarik napas dalam-dalam, dan ucapkan, "Saya merasa payah." Saya juga yakin Anda tidak merasa payah. Inilah yang saya maksud dengan pernyataan bahwa pikiran dan tubuh saling mempengaruhi. Keduanya saling terkait.

Saat menghadapi tantangan, berhati-hatilah dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh Anda. Jika situasinya menuntut reaksi cepat, katakan kepada diri Anda "hapus," dan sesuaikan postur tubuh Anda. Tersenyum, tegaskan kepada diri sendiri, "Saya bisa mengatasinya." Maka Anda telah berada di jalan menuju penguasaan pikiran Anda.(I.E,2009)